Tutup iklan

Jika beberapa minggu terakhir ini membuahkan hasil bagi Apple, lalu bagaimana? salam baru perangkat keras, kinerjanya tidak terlalu baik di bidang perangkat lunak. Rilis iOS 8 menyertai kebingungan mengenai konsep perpustakaan foto, bug aneh di iPhone baru, tetapi terutama pembaruan keseratus yang gagal. iOS 8.0.1 mendatangkan sejumlah pengguna masalah penerimaan sinyal Operator seluler dan pemasar produk terkemuka Greg Joswiak kini menjelaskan bagaimana Apple bisa mengabaikan masalah kritis seperti itu.

Seorang karyawan Apple terkemuka, yang penampilan publiknya jarang terlihat, berbicara di sebuah konferensi minggu ini Kode/Ponsel dihosting oleh server Re / code. Menurutnya, bug pada update pertama iOS 8 bukan pada software itu sendiri. “Hal ini terkait dengan cara kami mengirimkan perangkat lunak melalui server kami,” katanya saat wawancara Selasa. "Itu tentang bagaimana kami mendistribusikan pembaruan."

Lebih lanjut Joswiak menegaskan, Apple berusaha merespons masalah tersebut secepat mungkin. “Setiap kali Anda berinovasi dalam perangkat lunak dan melakukan hal-hal yang sangat canggih, Anda pasti akan membuat beberapa kesalahan,” akunya. "Namun, kami berusaha memperbaikinya dengan sangat cepat."

Editor server Re / code lebih lanjut fokus pada kebijakan harga Apple dalam wawancara. Joswiak kemudian menghadapi pertanyaan apakah perusahaan Cupertino juga harus mencoba menembus pasar dengan produk yang lebih murah. “Tidak!” jawab spesialis pemasaran Apple dengan tegas, mengingat situasi yang dialami perusahaan tersebut pada tahun 90an.

“Beberapa dari apa yang kami kerjakan adalah produk-produk berbiaya rendah yang bertujuan untuk mendapatkan pangsa pasar yang besar alih-alih menciptakan pengalaman yang lebih baik,” kenangnya tentang hari-hari Apple yang gagal dan membingungkan tanpa Steve Jobs. “Kamu melakukan kesalahan seperti itu sekali, tapi tidak dua kali,” tambahnya menutup topik.

Keputusan untuk memperkenalkan iPhone yang lebih besar dalam bentuk model 6 Plus kemungkinan juga terkait dengan sikap tersebut, yang mengutamakan kualitas (atau lebih tepatnya banderol harga premium) dibandingkan pangsa pasar yang masif. Menurut Joswiak, Apple menyasar pasar China dengan perangkat tersebut. Meski permintaan perangkat murah di sana tinggi, merek seperti Huawei atau Xiaomi bisa memuaskannya.

Ucapan Joswiak terkait popularitas iPhone 6 Plus di berbagai pasar juga menjadi wawasan menarik. Ini paling populer di Tiongkok, sedikit kurang populer di Amerika Serikat dan paling tidak populer di Eropa.

Zdroj: Re / code, Cult of Mac
.