Tutup iklan

American Wall Street Journal telah menerbitkan analisis yang membahas tren pembelian iPhone rekondisi yang secara resmi ditawarkan Apple di pasar Barat. Ini adalah perangkat yang telah menjalani servis resmi dan dijual dengan harga diskon, sebagai "bekas" (disebut refurbished dalam bahasa Inggris), namun masih bergaransi penuh. Ternyata, semakin banyak peminat yang memilih varian yang lebih murah ini, karena pembelian model seperti itu seringkali sangat menguntungkan. Namun, hal ini mungkin merugikan penjualan barang-barang baru yang sedang populer sampai batas tertentu, yang mungkin menjadi masalah dalam jangka panjang.

Analisis Dia mengaku, bahwa semakin banyak pelanggan yang memilih model yang disebut model rekondisi. Ini terutama adalah model diskon dari generasi sebelumnya, yang dijual dengan harga yang sangat bagus. Dengan demikian, pelanggan menghindari kenaikan harga pada model saat ini, namun pada saat yang sama membayar harga yang lebih rendah lagi untuk model generasi sebelumnya yang biasanya sudah didiskon. Minat terhadap ponsel ini meningkat lebih dari dua kali lipat tahun lalu di pasar Amerika.

Salah satu alasannya mungkin karena mahalnya harga model papan atas saat ini. Contoh paling mencolok adalah iPhone X yang dibanderol mulai dari $1000. Namun, popularitas model rekondisi tidak terbatas pada ponsel Apple saja. Tren serupa terjadi pada seri Galaxy S/Note kelas atas Samsung. Analisis yang disebutkan di atas mengklaim bahwa ponsel rekondisi menyumbang sekitar 10% dari penjualan ponsel cerdas di seluruh dunia. 10% mungkin terlihat tidak terlalu signifikan, namun perlu disadari bahwa penjualan ponsel rekondisi biasanya hanya berlaku untuk model kelas atas. Dalam konteks telepon yang lebih murah, pendekatan seperti itu tidak masuk akal.

Semakin populernya model-model ini mungkin mengindikasikan masalah yang mungkin dihadapi produsen di masa depan. Karena meningkatnya kinerja mesin-mesin baru, "daya tahan" mereka juga meningkat. IPhone berusia satu tahun jelas bukan ponsel yang buruk, dalam hal kinerja dan kenyamanan pengguna. Oleh karena itu, jika pelanggan pada dasarnya tidak mencari fungsi-fungsi baru (yang jumlahnya semakin sedikit dari tahun ke tahun), pilihan model lama tidak terlalu membatasi mereka dalam praktiknya. ,

Meskipun peningkatan penjualan ponsel rekondisi sampai batas tertentu dapat mencopot penjualan model-model baru, ketersediaan iPhone lama yang lebih baik memiliki sisi positifnya (bagi Apple). Dengan menjual ponsel yang lebih terjangkau, Apple semakin dekat dengan pelanggan yang tidak akan pernah membeli iPhone baru. Hal ini memperluas basis pengguna, pengguna baru bergabung dengan ekosistem, dan Apple menghasilkan uang dengan cara yang berbeda. Baik itu pembelian melalui App Store, langganan Apple Music, atau memperdalam integrasi dalam ekosistem produk Apple. Bagi banyak orang, iPhone adalah pintu gerbang menuju dunia Apple.

Zdroj: Appleinsider

.