Tutup iklan

Bersamaan dengan penghujung minggu, di website Jablíčkára, kami juga memberikan gambaran tentang spekulasi yang muncul terkait perusahaan Apple dalam beberapa hari terakhir. Dalam rangkuman spekulasi hari ini, kita tidak hanya akan membahas, misalnya, tentang mobil masa depan dari bengkel Apple, tetapi juga tentang iPhone 15 dan headset AR/VR.

Mobil Apple (Non) otonom

Setelah sekian lama vakum, spekulasi kembali bermunculan di media, terkait dengan mobil besutan Apple yang belum dihadirkan, yakni Apple Car. Menurut laporan tersebut, Apple masih belum menyerah pada rencananya untuk kendaraan tersebut, namun sumber yang dekat dengan Bloomberg melaporkan bahwa mobil listrik, dengan nama sandi Project Titan, bukan lagi mesin yang sepenuhnya dapat mengemudi sendiri. Menurut sumber tersebut, mobil Apple seharusnya dilengkapi dengan roda kemudi dan pedal konvensional, dan hanya akan menawarkan fungsi kendaraan otonom saat berkendara di jalan raya.

Tampilan iPhone 15 Ultra

IPhone baru baru ada di rak-rak toko selama beberapa bulan, tetapi sudah ada banyak spekulasi tentang seperti apa penerusnya. Informasi terkini diberikan oleh leaker ternama berjuluk LeaksApplePro. Dia sebagian membantah spekulasi baru-baru ini bahwa model tersebut harus diluncurkan dalam desain yang sedikit dimodifikasi dengan sudut membulat. Dalam konteks ini, leaker tersebut menyatakan bahwa pihak perusahaan belum mengambil keputusan akhir terkait kemunculan iPhone 15 Ultra, sehingga kemungkinan besar kita tidak akan melihat perangkat dengan tepi membulat pada akhirnya. Menurut sumber tersebut, Apple sebaiknya menggunakan kaca di bagian belakang iPhone 15 Ultra demi pengisian daya nirkabel yang lancar.

Masalah pembuatan headset AR/VR

Di bagian terakhir ringkasan kami hari ini, kami akan kembali fokus pada headset mendatang dari Apple untuk augmented reality atau virtual reality. Analis Ming-Chi Kuo mengomentari topik ini di Twitter-nya pada awal minggu, mengatakan bahwa produksi headset ini kemungkinan besar akan ditunda hingga awal tahun depan. Menurut Kuo, penyebab keterlambatan ini karena masalah software.

Menurut Kuo, produksi massal headset tersebut tidak akan dimulai hingga awal tahun 2023. Kuo tidak merinci komplikasi apa yang mungkin timbul pada perangkat lunak tersebut. Ada kemungkinan tertentu terdapat kesulitan terkait dengan pengembangan sistem operasi, yang sementara disebut realityOS atau xrOS. Namun, menurut Kuo, penundaan produksi seharusnya tidak berdampak signifikan terhadap rencana dimulainya penjualan.

.