Tutup iklan

Komunikasi dapat terjadi dalam berbagai bentuk. Sebagian besar dari kita sudah terbiasa dengan panggilan suara dan video selama setahun terakhir. Namun Google menghadirkan bentuk komunikasi virtual yang lebih canggih pada konferensi pengembangnya baru-baru ini. Ini adalah percakapan dalam lingkungan yang mengingatkan pada realitas virtual, namun tidak memerlukan kacamata VR atau AR. Selain berita ini, dalam rangkuman hari ini, kami akan membahas proyek bersama Samsung dan Google serta peningkatan pada platform Zoom.

Samsung dan Google bekerja sama untuk bersama-sama mengembangkan sistem operasi baru

Samsung dan Google mengumumkan minggu ini bahwa mereka bekerja sama untuk bersama-sama menciptakan platform mereka sendiri, yang sementara disebut Wear. Ini harus menjadi sistem operasi baru yang dirancang untuk perangkat yang dapat dikenakan seperti jam tangan pintar. Sistem baru ini diharapkan menawarkan sejumlah fungsi dan peningkatan baru seperti masa pakai baterai jam tangan yang jauh lebih lama, pengoperasian yang lebih lancar dan cepat, pemuatan aplikasi yang lebih cepat (termasuk Spotify dalam mode offline) atau kehadiran aplikasi pra-instal. Selain pengguna, pengembang juga akan mendapat manfaat dari sistem terpadu, sehingga pembuatan perangkat lunak akan jauh lebih mudah dan lebih baik. Sistem operasi baru ini seharusnya dapat digunakan tidak hanya pada jam tangan pintar dari bengkel Samsung, tetapi juga pada perangkat elektronik wearable yang diproduksi oleh Google. Pengguna tentunya akan senang juga bisa menggunakan sistem pembayaran Google Play di jam tangan Samsung.

Zoom akan membawa peningkatan dalam komunikasi

Meski dunia perlahan tapi pasti kembali normal dan banyak orang yang berpindah dari rumah kembali ke kantor, perusahaan yang menguasai berbagai platform komunikasi tentu tidak tinggal diam. Pencipta Zoom tidak terkecuali dalam hal ini. Kemarin mereka mengumumkan bahwa mereka akan terus meningkatkan platform komunikasi mereka. Berita mendatang akan mencakup, misalnya, kemungkinan menggunakan Zoom untuk acara beberapa hari atau untuk komunikasi tertulis eksklusif dalam bentuk obrolan. Fitur-fitur yang secara khusus menargetkan bisnis harus diluncurkan di Zoom pada musim panas ini. Pembuat Zoom baru-baru ini mencoba menyesuaikan platform mereka sebanyak mungkin dengan bisnis dan acara yang lebih besar seperti konferensi atau webinar yang lebih besar. Sebagai bagian dari peningkatan, pengguna juga akan dapat berpartisipasi dalam percakapan tertulis sebelum acara massal sebenarnya dimulai. Dengan inovasi tersebut, Zoom berusaha menciptakan kesan pertemuan, konferensi, dan seminar yang nyata semaksimal mungkin.

Obrolan video 3D dari Google

Kami akan tetap menggunakan panggilan video untuk sementara waktu. Karena situasi pandemi, banyak orang harus terbiasa berkomunikasi melalui platform seperti Skype, Zoom, atau Google Meet selama setahun terakhir. Konferensi video atau kelas virtual yang berjam-jam juga dapat berdampak negatif pada jiwa masyarakat, apalagi gaya komunikasi ini tidak dapat menggantikan pertemuan "langsung". Oleh karena itu, Google telah mengembangkan proyek bernama Starline, yang diharapkan dapat membantu pengguna di masa depan untuk menambahkan sedikit lebih banyak dimensi manusiawi pada komunikasi jarak jauh. Proyek Starline mewakili cara komunikasi virtual yang benar-benar baru yang terasa seperti film fiksi ilmiah.

Di dalamnya, pengguna duduk di depan perangkat yang bentuknya seperti jendela. Di jendela ini, mereka melihat pasangan mereka dalam 3D dan seukuran aslinya, dan dapat berinteraksi dengan mereka dengan cara yang persis sama seolah-olah kedua belah pihak saling bertatap muka, termasuk gerak tubuh dan ekspresi wajah. Proyek Starline bekerja dengan teknologi seperti visi komputer, pembelajaran mesin, suara surround, dan banyak lagi. Dapat dimengerti bahwa, karena kerumitan teknisnya, hasil dari proyek Starline pasti tidak akan menyebar secara massal, namun ini jelas merupakan upaya menarik yang patut untuk disaksikan.

.