Tutup iklan

Tidak mengherankan jika iPhone sangat populer di kalangan remaja dan anggota Generasi Z. Dalam survei yang dilakukan Piper Jaffray, 83% remaja mengatakan mereka memiliki atau pernah memiliki iPhone. Dalam kuesioner serupa yang dilakukan majalah Business Insider, 46% responden menyatakan menggunakan tablet atau smartphone dengan sistem operasi iOS untuk mengisi pertanyaan. Namun, perlu diingat bahwa statistik tersebut merujuk pada remaja dari Amerika Serikat.

Pada saat Generasi Z mulai tumbuh dewasa, status iPhone secara bertahap berubah dari barang mewah menjadi sesuatu yang sangat diperlukan. Di beberapa daerah, bahkan memiliki iPhone dianggap sebagai norma sosial, dan mereka yang tidak memiliki perangkat iOS sering kali diejek atau dipinggirkan. Siswa berusia sembilan belas tahun, Mason O'Hanlon, mengatakan orang yang tidak memiliki iPhone sering kali dianggap ingin tampil beda. Dan dia memperkirakan sekitar 90% kenalannya menggunakan iPhone.

Namun, iPhone masih belum - dan tidak akan menjadi smartphone murah untuk beberapa waktu ke depan, dan bahkan yang termurah yang saat ini tersedia di situs web Apple berharga puluhan ribu mahkota, yang tentunya bukan jumlah yang kecil.

Menurut Nicole Jimenez yang berusia 20 tahun, memiliki ponsel pintar selain Apple juga berarti pengucilan sosial tertentu. "Jika Anda tidak memiliki iPhone, tidak ada yang bisa menambahkan Anda ke obrolan grup," kata mahasiswa Universitas Rutgers tersebut, seraya menambahkan bahwa meskipun mungkin terlihat buruk, namun sulit untuk melakukan obrolan berkelompok dengan orang yang tidak memiliki iPhone.

Menurut para ahli, ponsel pintar - dan terutama dari Apple - memiliki andil besar dalam munculnya apa yang disebut "budaya multitasking", di mana pengguna mengonsumsi konten media dalam jumlah yang tidak proporsional, karena mereka juga menggunakan iPhone secara bersamaan. waktu seperti komputer mereka. Menurut para remaja yang mengikuti survei tersebut Bisnis Insider, tapi ini adalah multitasking yang tidak efisien dan tidak benar-benar berfungsi.

“Kita tahu dari psikologi kognitif bahwa otak manusia tidak bisa secara sadar fokus pada lebih dari satu hal dalam satu waktu,” lapor Jean Twenge dari Universitas Negeri San Diego.

Namun, remaja terus-menerus dipaksa untuk melakukan banyak tugas karena adanya notifikasi di ponsel cerdas mereka. Tanpa segera mengecek notifikasi, mereka merasa bisa saja melewatkan sesuatu yang penting.

iPhone X gadis remaja FB
.