Tutup iklan

Bukan rahasia lagi bahwa Steve Jobs adalah orang yang sangat ngotot dan perfeksionis. Bahkan rekan-rekannya di Pixar pun mengetahui hal ini karena telah mengalami sendiri obsesi Jobs terhadap detail. Hal serupa juga disinggung oleh Patty Bonfilio, chief operating officer Pixar, yang mengenang era perancangan kantor pusat perusahaan.

Dalam sebuah wawancara, ia menyatakan bahwa terjadi perselisihan antara Jobs dan arsitek pertama karena sang arsitek diduga menolak untuk mematuhi desain yang dibuat oleh Jobs. Jobs akhirnya menyewa firma arsitektur Bohlin Cywinski Jackson untuk merancang Gedung Steve Jobs di kampus Pixar. Proses desain dimulai pada tahun 1996, dengan karyawan pertama pindah ke gedung tersebut pada tahun 2000.

Jobs mengerjakan pekerjaan bangunan itu dengan sangat serius. “Dia tidak hanya meneliti sejarah kawasan tersebut, tetapi juga terinspirasi oleh karya arsitektur lainnya,” kenang Patty Bonfilio, seraya menambahkan bahwa desainnya didasarkan pada tampilan bangunan industri di kawasan tersebut, yang sebagian besar dibangun pada tahun 1920-an. .

Dalam hal proses konstruksi, Steve ingin semuanya terkendali sepenuhnya - misalnya, dia melarang pekerja konstruksi menggunakan alat pneumatik. Sebaliknya, para pekerja harus mengencangkan ribuan baut di dalam gedung dengan tangan menggunakan kunci pas. Jobs juga bersikeras agar dia secara pribadi memilih masing-masing panel kayu yang akan terlihat dari luar.

Kisah Patty Bonfilio tentu tidak asing lagi bagi siapa pun yang pernah mendapat kehormatan bekerja dengan Jobs. Salah satu pendiri Apple ini mampu memberikan perhatian yang sangat berlebihan terhadap detail. Misalnya, ada cerita terkenal tentang bagaimana Jobs bersikeras agar komputer menarik dari semua sisi.

Salah satu proyek terakhir yang melibatkan Jobs setidaknya sebagian secara aktif adalah Apple Park. Salah satu arsitek yang terlibat dalam desain kampus Apple mengenang bagaimana Jobs terobsesi dalam memilih kayu yang tepat untuk proyeknya: “Dia tahu persis kayu apa yang dia inginkan. Bukan hanya dalam bentuk 'Saya suka kayu ek' atau 'Saya suka maple'. Dia tahu bahwa itu harus dipotong menjadi empat bagian – idealnya pada bulan Januari – untuk menjaga kadar getah dan gula serendah mungkin,” katanya.

Adalah naif untuk berpikir bahwa setiap orang yang bekerja dengan Jobs sangat bersemangat dan terutama termotivasi oleh perfeksionismenya. Namun, beberapa tahun setelah kematiannya, cerita-cerita ini berubah menjadi sangat berbeda. Kesempurnaan sering kali terletak pada detail yang tampaknya tidak penting, dan penekanan pada kesempurnaan detail tersebut tentu saja memainkan peran kecil dalam kesuksesan Apple.

Steve JobsPixar

Zdroj: Cult of Mac

.