Tutup iklan

Dalam dunia teknologi modern saat ini, kita memiliki pasar yang relatif kaya dimana kita dapat menemukan sejumlah produk dari berbagai produsen. Memang, berkat ini, kita punya banyak pilihan. Misalnya, kita dapat memilih telepon tidak hanya berdasarkan mereknya, tetapi juga berdasarkan harga, parameter, atau mungkin desain. Namun, pilihannya menjadi sedikit lebih menarik jika perusahaan teknologi bekerja sama satu sama lain dan mengupayakan kolaborasi yang menarik. Kami akan menemukan beberapa kemitraan seperti itu. Dalam hal ini, sikap jangka panjang Apple cukup menarik.

Namun, pada saat yang sama, kita tidak boleh mengacaukan pembelian suku cadang dari produsen tertentu dengan kolaborasi. Misalnya, iPhone semacam itu pun terdiri dari komponen dari berbagai pabrikan, misalnya layar dari Samsung, modem 5G dari Qualcomm, dan sejenisnya. Kolaborasi artinya kerjasama atau keterhubungan langsung antara dua brand, padahal sekilas kita bisa melihat kalau sebenarnya seperti itu. Meskipun kita harus membongkar iPhone untuk melihat modem 5G yang disebutkan, dengan kolaborasi ini kita dapat segera melihat siapa dalang di baliknya. Contoh yang bagus adalah, misalnya, kerja sama antara produsen ponsel Huawei dengan Leica, yang telah mengkhususkan diri dalam pengembangan kamera selama lebih dari seratus tahun. OnePlus juga memiliki kolaborasi serupa dengan Hasselblad, produsen kamera medium format profesional.

Jika kita melihat model-model pilihan smartphone ini yang memiliki kamera dari pabrikan lain, sekilas kita bisa melihat dari siapa sensornya masing-masing, bisa dilihat pada galeri di atas. Kolaborasi menarik lainnya namun sedikit berbeda terlihat pada kasus Samsung yang menggandeng perusahaan ternama AKG di bidang suara. Oleh karena itu, dia mengandalkan speakernya untuk speakernya, atau bahkan headphone. Xiaomi berada dalam situasi serupa. Raksasa asal China ini misalnya menawarkan speaker dari perusahaan bergengsi Harman/Kardon untuk model Xiaomi 11T Pro-nya.

xiaomiharman kardon

Apple, sebaliknya, mengambil pendekatan yang sangat berbeda. Daripada bekerja sama dengan raksasa teknologi lain, mereka mencoba menemukan solusi mereka sendiri. Namun hal ini lebih berlaku pada dunia hardware. Sebaliknya, dengan software, dia suka menampilkan program perusahaan lain, yang dia perhatikan, misalnya saat memperkenalkan MacBook baru. Misalnya, ketika ia memperkenalkan MacBook Pro (2021) yang didesain ulang tahun lalu, ia juga memberikan ruang kepada para pengembangnya sendiri, yang berkesempatan untuk menjelaskan pengalaman mereka dengan produk baru ini dan menunjukkan bagaimana mereka mengatasi pekerjaan di aplikasi yang diberikan.

.