Tutup iklan

Dalam beberapa minggu, Apple Watch akan muncul di pasar, dan semua orang tidak sabar menunggu untuk melihat seberapa sukses peluncurannya. Mereka juga mengamati segala sesuatunya dengan cermat di Swiss, pusat pembuatan jam tangan, yang tidak mudah bereaksi terhadap jam tangan pintar. Setidaknya TAG Heuer akan mencobanya. Bosnya menyukai Apple Watch dan tidak mau ketinggalan.

Orang Swiss bukannya tidak ingin menciptakan jam tangan pintar, meski mereka tentu tidak perlu khawatir penjualan kronometer dan jam tangan klasik lainnya akan menurun karenanya. Namun masalahnya adalah perusahaan-perusahaan Swiss harus melakukan outsourcing produksi mereka dalam hal jam tangan pintar.

[su_pullquote align=”kanan”]Apple Watch menghubungkan saya ke masa depan.[/su_pullquote]

“Swiss tidak beroperasi di industri komunikasi, kami tidak memiliki teknologi yang diperlukan. Dan jika Anda tidak memilikinya, Anda tidak bisa berinovasi,” katanya dalam sebuah wawancara Bloomberg Jean-Claude Biver, kepala TAG Heuer mengawasi di bawah naungan LVMH.

Oleh karena itu, perusahaan Swiss, yang selama ini mengandalkan merek "Buatan Swiss" dan produksi dalam negeri, harus beralih ke pakar dari Silicon Valley untuk sisi teknologi. “Kami tidak bisa membuat chip, aplikasi, perangkat keras, tidak ada seorang pun di Swiss. Namun casing jamnya, pelat jamnya, desainnya, idenya, mahkotanya, bagian-bagiannya tentu saja buatan Swiss,” rencana Biver, 65 tahun, yang sudah mulai mengerjakan jam tangan pintar TAG Heuer.

Pada saat yang sama, Biver memiliki sikap yang sangat negatif terhadap jam tangan pintar, khususnya Apple Watch, beberapa bulan yang lalu. "Jam tangan ini tidak memiliki daya tarik seks. Mereka terlalu feminin dan terlalu mirip dengan jam tangan yang ada. Sejujurnya, sepertinya itu dirancang oleh mahasiswa semester pertama.” dia berkata Biver tak lama setelah diperkenalkannya Apple Watch.

Namun seiring dengan semakin dekatnya kedatangan Apple Watch, pimpinan TAG Heuer telah mengubah retorikanya sepenuhnya. “Ini adalah produk yang fantastis, kesuksesan yang luar biasa. Saya tidak hanya hidup berdasarkan tradisi dan budaya masa lalu, namun saya juga ingin terhubung dengan masa depan. Dan Apple Watch menghubungkan saya ke masa depan. Jam tangan saya menghubungkan saya dengan sejarah, dengan keabadian,” kata Biver kini.

Pertanyaannya adalah apakah dia baru saja berubah pikiran tentang jam tangan Apple, atau dia mulai khawatir tentang dampak Apple Watch terhadap industrinya. Menurut Biver, Watch terutama akan mengancam jam tangan yang berharga di bawah dua ribu dolar (48 ribu crown), yang tentunya merupakan kisaran besar dimana TAG Heuer juga beroperasi dengan beberapa produknya.

Zdroj: Bloomberg, Kultus mac
Foto: Flickr/Forum Ekonomi Dunia, Flickr/Wi Bing Tan
.