Tutup iklan

Sebuah kejadian yang benar-benar aneh terjadi pada seorang jurnalis Amerika yang, selama tiga jam penerbangannya dari Dallas ke North Carolina, antara lain, sedang mengerjakan sebuah artikel tentang perselisihan saat ini antara Apple dan FBI mengenai pelanggaran keamanan iPhone. Begitu dia mendarat, dia merasakan secara langsung betapa pentingnya penyelesaian masalah ini di Amerika Serikat.

Steven Petrow untuk USA Today menggambarkan, seperti jurnalis biasa, dia naik pesawat, menggunakan koneksi internet Gogo, dan mulai bekerja. Dia sudah mempunyai topik untuk ditulis: dia bertanya-tanya seberapa besar tuntutan hukum FBI-Apple, di mana pemerintah menginginkan akses ke iPhone yang dilindungi kata sandi, berdampak pada warga biasa, termasuk dirinya sendiri. Oleh karena itu, ia mencoba mencari tahu lebih lanjut dari rekan-rekannya melalui email.

Segera setelah pesawat mendarat dan Petrow hendak turun, seorang penumpang mendekatinya dari kursi di belakangnya, dan beberapa saat kemudian jurnalis tersebut menyadari betapa masalah enkripsi dan keamanan data pribadi sangat mengkhawatirkannya.

“Kamu seorang jurnalis, bukan?”
"Eh, iya," jawab Petrow.
"Tunggu aku di gerbang."

“Bagaimana kamu tahu aku jurnalis?” Petrow mencoba mencari tahu.
“Apakah Anda tertarik dengan kasus Apple vs. FBI?” orang asing itu terus bertanya.
"Sedikit. Kenapa kamu menanyakan hal itu padaku?” tanya Petrow.
“Saya meretas email Anda di pesawat dan membaca semua yang Anda terima dan kirim. Saya melakukannya pada sebagian besar orang di kapal," orang tak dikenal, yang ternyata adalah seorang hacker terampil, mengumumkan kepada jurnalis yang tersiram air panas itu, dan kemudian secara praktis membacakan email yang disebutkan di atas kepada Petrov.

Meretas email Petrov tidak terlalu sulit karena sistem nirkabel Gogo bersifat publik dan berfungsi seperti kebanyakan hotspot Wi-Fi terbuka biasa. Oleh karena itu, disarankan untuk melindungi data sensitif saat bekerja di Wi-Fi publik setidaknya dengan menggunakan VPN.

“Dari situlah saya mengetahui bahwa Anda tertarik dengan kasus Apple. Bayangkan melakukan transaksi keuangan," si peretas menunjukkan kemungkinan risiko bekerja dengan data yang tidak terenkripsi, dan Petrow segera mulai berpikir lebih jauh: ia dapat mengirim catatan medis, dokumen pengadilan, atau mungkin hanya menulis surat kepada teman-temannya di Facebook. Seorang peretas bisa mendapatkan akses ke segalanya.

"Saya merasa seperti orang tak dikenal di pesawat merampas privasi saya," Parsow menggambarkan perasaannya, yang menyadari betapa berbahayanya preseden yang akan dibuat jika FBI memenangkan perselisihan dengan Apple dan perusahaan California harus menciptakan apa yang disebut . "pintu belakang".

Karena justru melalui orang-orang yang ada di jaringan Gogo itulah peretas tersebut mendapatkan akses ke data hampir semua pengguna dari seluruh pesawat.

Zdroj: USA Today
.