Tutup iklan

Ketika Apple memperkenalkan iPhone XR "berbiaya rendah", banyak orang memperkirakan itu akan gagal. Namun ternyata yang terjadi justru sebaliknya, dan perusahaan tersebut tahu betul apa yang dilakukannya dan mengapa harus merilis model khusus ini. Data dari Omdia minggu ini menunjukkan bahwa iPhone XR menjadi smartphone terpopuler tahun lalu. Penjualan model ini melampaui penjualan iPhone 11 tahun lalu yang diperkirakan mencapai sembilan juta.

Apple sudah lama tidak mempublikasikan data jumlah iPhone yang terjual, jadi kami harus mengandalkan data dari berbagai perusahaan analitik. Berdasarkan perhitungan Omnia, raksasa Cupertino itu berhasil menjual 46,3 juta unit iPhone XR-nya pada tahun lalu. Pada tahun 2018 jumlahnya sebanyak 23,1 juta keping. Sedangkan untuk iPhone 11, Apple menjual 37,3 juta unit, menurut Omnia. Dalam pemeringkatan Omnia, Apple menempati dua peringkat pertama dengan iPhone XR dan iPhone 11, sisanya lima peringkat pertama ditempati oleh Samsung dengan Galaxy A10, Galaxy A50, dan Galaxy A20. IPhone 11 Pro Max menduduki peringkat keenam dengan penjualan kurang dari delapan belas juta unit.

Pemecahan rekor iPhone XR pada posisi pertama dalam daftar smartphone terpopuler merupakan kejutan besar bagi banyak orang. Bahkan sejumlah analis dan pakar lainnya tak menyangka kesuksesan iPhone termurah tahun lalu bisa sehebat itu. Salah satu keunggulan terbesar model ini di mata banyak konsumen adalah harganya yang relatif murah, menjadikannya produk Apple yang terjangkau, bahkan di pasar yang biasanya didominasi oleh ponsel pintar murah dari produsen pesaing. Namun, pada saat yang sama, iPhone XR tidak bisa dikatakan murah dalam hal desain atau fungsi. Dalam banyak hal, ini jauh dari model kelas atas, tetapi memiliki daya tahan baterai yang lama, fungsi ID Wajah, dan kamera berkualitas relatif tinggi, dan juga dilengkapi dengan prosesor A12.

.