Tutup iklan

Sebuah insiden tidak menyenangkan terjadi minggu lalu di Apple Store Australia, di mana pihak keamanan menolak mengizinkan tiga mahasiswa kulit hitam dari Sudan dan Somalia masuk. Diduga karena mereka mungkin mencuri sesuatu. Apple segera meminta maaf dan CEO Tim Cook berjanji akan menebus kesalahannya.

Sebuah video yang muncul di Twitter menarik perhatian terhadap masalah ini. Video tersebut menunjukkan seorang penjaga keamanan mewawancarai trio remaja yang ditolak masuk ke Apple Store Melbourne karena dicurigai mencuri dan diminta untuk pergi.

Apple meminta maaf atas perilaku karyawannya, memperhatikan nilai-nilai inti seperti inklusi dan keberagaman, dan Tim Cook kemudian menanggapi keseluruhan situasi tersebut. Bos Apple mengirimkan email yang menyebut perilaku penjaga keamanan itu "tidak dapat diterima".

“Apa yang orang lihat dan dengar di video itu tidak mewakili nilai-nilai kami. Ini bukanlah pesan yang ingin kami sampaikan kepada pelanggan atau kami dengar sendiri," tulis Cook, yang tentu saja tidak senang dengan kejadian tersebut, namun mencatat bahwa seluruh karyawan telah meminta maaf kepada siswa yang terkena dampak.

“Apple terbuka. Toko kami dan hati kami terbuka untuk semua orang, tanpa memandang ras, kepercayaan, jenis kelamin, orientasi seksual, usia, disabilitas, pendapatan, bahasa atau opini,” kata Cook, yang percaya bahwa ini adalah insiden yang terisolasi. Meski demikian, ia ingin menggunakannya sebagai kesempatan lain untuk belajar dan berkembang.

“Rasa hormat terhadap pelanggan kami adalah inti dari semua yang kami lakukan di Apple. Inilah sebabnya kami menaruh perhatian besar pada desain produk kami. Inilah sebabnya kami membuat toko kami indah dan menarik. Itu sebabnya kami berkomitmen untuk memperkaya kehidupan masyarakat," tambah Cook, berterima kasih kepada semua orang atas komitmen mereka terhadap Apple dan nilai-nilainya.

Zdroj: Buzzfeed
.