Tutup iklan

“Sesuatu yang sangat berbahaya sedang terjadi di negara bagian ini,” Dia mulai kontribusi Anda pada halaman editorial makalah ini The Washington Post Tim Masak. CEO Apple tidak bisa lagi duduk diam dan menyaksikan undang-undang diskriminatif menyebar di seluruh Amerika Serikat dan memutuskan untuk bersuara menentangnya.

Cook tidak menyukai undang-undang yang memperbolehkan orang menolak melayani pelanggan jika hal tersebut bertentangan dengan keyakinan mereka, seperti jika pelanggan tersebut gay.

“Undang-undang ini membenarkan ketidakadilan dengan berpura-pura melindungi sesuatu yang dipedulikan banyak orang. Undang-undang tersebut bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar yang mendasari negara kita dibangun dan berpotensi menghancurkan kemajuan selama puluhan tahun menuju kesetaraan yang lebih besar,” kata Cook tentang undang-undang yang saat ini menjadi sorotan media di Indiana atau Arkansas.

Tapi bukan hanya pengecualian saja, Texas sedang mempersiapkan undang-undang yang akan mengurangi gaji dan pensiun pegawai negeri yang menikahi pasangan sesama jenis, dan hampir 20 negara bagian lainnya juga sedang menerapkan undang-undang baru yang serupa.

“Komunitas bisnis Amerika telah lama menyadari bahwa diskriminasi, dalam segala bentuknya, berdampak buruk bagi bisnis. Di Apple, kami menjalankan bisnis untuk memperkaya kehidupan pelanggan, dan kami berupaya menjalankan bisnis seadil mungkin. Oleh karena itu, atas nama Apple, saya menentang gelombang undang-undang baru, di mana pun undang-undang tersebut muncul,” kata Cook, yang berharap banyak orang lain akan mengikuti pendiriannya.

“Undang-undang yang sedang dipertimbangkan ini akan sangat merugikan lapangan kerja, pertumbuhan, dan perekonomian di wilayah-wilayah di mana perekonomian abad ke-21 pernah disambut dengan tangan terbuka,” kata CEO Apple, yang juga “sangat menghormati agama.” kebebasan." .

Berasal dari Alabama dan penerus Steve Jobs, yang tidak pernah ikut campur dalam masalah tersebut, dia dibaptis di gereja Baptis dan iman selalu memainkan peran penting dalam hidupnya. “Saya tidak pernah diajari, dan saya juga tidak pernah percaya, bahwa agama harus digunakan sebagai alasan untuk melakukan diskriminasi,” kata Cook.

“Ini bukan masalah politik. Ini bukan masalah agama. Ini tentang bagaimana kita memperlakukan satu sama lain sebagai manusia. Dibutuhkan keberanian untuk menentang undang-undang yang diskriminatif. Namun dengan kehidupan dan martabat banyak orang yang dipertaruhkan, inilah saatnya bagi kita semua untuk berani,” tutup Cook, yang perusahaannya tetap “terbuka untuk semua orang, tidak peduli dari mana mereka berasal, seperti apa penampilan mereka, siapa yang mereka sembah atau siapa.” mereka cinta."

Zdroj: The Washington Post
.